Filsafat Ekonomi Islam
Categorie(s):
Buku
Author(s):
Endang Saefuddin
Tahun:
2020
Nama Penulis:
Endang Saefuddin Mubarok
Item Type:
e-books
ISSN/ISBN:
978-623-7218-46-3
Filsafat ekonomi Islam merupakan pandangan yang berkaitan dengan dan sekaligus
fondasi bagi sistem ekonomi Islam. Di dalamnya terkandung rujukan normatif yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma. Sebagaimana filsafat pada umumnya,
bahwa berfilsafat pada dasarnya mengajak manusia u... (selengkapnya)
fondasi bagi sistem ekonomi Islam. Di dalamnya terkandung rujukan normatif yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma. Sebagaimana filsafat pada umumnya,
bahwa berfilsafat pada dasarnya mengajak manusia u... (selengkapnya)
DESKRIPSI
Filsafat ekonomi Islam merupakan pandangan yang berkaitan dengan dan sekaligus
fondasi bagi sistem ekonomi Islam. Di dalamnya terkandung rujukan normatif yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma. Sebagaimana filsafat pada umumnya,
bahwa berfilsafat pada dasarnya mengajak manusia untuk bersikap arif, berwawasan
luas, kritis, dan kreatif dalam mencari jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi.
Tetapi dalam filsafat Islam, manusia dalam berfilsafat itu harus menempatkan Al-Quran
dan As-Sunnah sebagai rujukan pertama dan utama.
Dalam filsafat, terdapat beberapa sifat dasar yang melekat pada filsafat itu sendiri,
yaitu sistematis, radikal, dan kritis. Artinya, manusia yang berfilsafat pemikirannya
harus runut dan sesuai dengan aturan tertentu, pemahaman terhadap sesuatu yang
ingin diperolehnya secara mendalam, serta melakukan usaha berfikir secara terbuka,
aktif, dan sistematis dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip logika dalam memahami
suatu informasi atau fenomena.
Tidak dapat diingkari, setiap Muslim harus meyakini bahwa kebenaran yang
sifatnya mutlak dan pasti hanyalah yang berasal Allah SWT. Sehingga, kebenaran yang
timbul sebagai produk manusia sifatnya relatif. Kebenaran logika, kebenaran verbal, dan
kebenaran material yang masing-masing dirumuskan berdasarkan tata cara tertentu,
dipandang berdasarkan kata-kata sudah sah, dan berdasarkan kenyataan adalah bentukbentuk kebenaran yang sifatnya relatif. Sedang kebenaran yang sifatnya mutlak dan pasti
serta universal adalah kebenaran yang bersumber dari Al-Quran yang diwahyukan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
fondasi bagi sistem ekonomi Islam. Di dalamnya terkandung rujukan normatif yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma. Sebagaimana filsafat pada umumnya,
bahwa berfilsafat pada dasarnya mengajak manusia untuk bersikap arif, berwawasan
luas, kritis, dan kreatif dalam mencari jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi.
Tetapi dalam filsafat Islam, manusia dalam berfilsafat itu harus menempatkan Al-Quran
dan As-Sunnah sebagai rujukan pertama dan utama.
Dalam filsafat, terdapat beberapa sifat dasar yang melekat pada filsafat itu sendiri,
yaitu sistematis, radikal, dan kritis. Artinya, manusia yang berfilsafat pemikirannya
harus runut dan sesuai dengan aturan tertentu, pemahaman terhadap sesuatu yang
ingin diperolehnya secara mendalam, serta melakukan usaha berfikir secara terbuka,
aktif, dan sistematis dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip logika dalam memahami
suatu informasi atau fenomena.
Tidak dapat diingkari, setiap Muslim harus meyakini bahwa kebenaran yang
sifatnya mutlak dan pasti hanyalah yang berasal Allah SWT. Sehingga, kebenaran yang
timbul sebagai produk manusia sifatnya relatif. Kebenaran logika, kebenaran verbal, dan
kebenaran material yang masing-masing dirumuskan berdasarkan tata cara tertentu,
dipandang berdasarkan kata-kata sudah sah, dan berdasarkan kenyataan adalah bentukbentuk kebenaran yang sifatnya relatif. Sedang kebenaran yang sifatnya mutlak dan pasti
serta universal adalah kebenaran yang bersumber dari Al-Quran yang diwahyukan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW.