Search Repository Universitas Islam Jakarta

Industri alas kaki nasional belum mempunyai daya saing seperti yang diharapkan. Masih lemahnya daya saing tersebut disebabkan berbagai permasalahan, diantaranya masalah kualitas dan kuantitas bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemerintah melakukan pengembangan dengan pendekatan klaster. Pendekatan ini merupakan suatu strategi pengembangan yang holistik yang bertumpu pada rantai nilai, kompetensi dan terkaitan industri dari hulu sampai hilir dengan melibatkan sluruh stakeholder. Dalam rangka pelaksanaan klaster industri alas kaki dan melihat permasalahan dalam pengadaan bahan bakunya. Maka diperlukan raw material center untuk mempermudah pelaku usaha mendapatkan bahan baku secara efisien. Industri alas kaki dan industri bahan baku alas kaki di Indonesia tersebar dari Sumatera Utara sampai Jawa Timur. Karena itu, dalam menentukan sebuah raw material center industri alas kaki nasional tidaklah mudah. Kajian ini menggunakan tiga pendekatan untuk menentukan lokasi raw material center tersebut, yaitu: Supply-Demand Analysis, Tree Diagram and Expected Value Analysis, dan Bayes Analysis. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa terdapat tiga lokasi yang potensial menjadi raw material center industri alas kaki, yaitu: Pusat Perdagangan Harco Mangga Dua di Jakarta, Pusat industri kerajinan sepatu dan barang dari kulit di Cibaduyut-Bandung, serta Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan di Mojokerto.