Penerapan Metode Kaju Haikin Dalam Penentuan Jumlah Operator Yang Optimal Berbasis Pola Heijunka

Penerapan Metode Kaju Haikin Dalam Penentuan Jumlah Operator Yang Optimal Berbasis Pola Heijunka

Author(s):
   Mulki Siregar, Sandy Novian
Tahun:
   2009
Nama Penulis:
 Mulki Siregar,Sandy Novian
Item Type:
 Proceeding
ISSN/ISBN:
978-979-19280-0-7
Keyword(s):
Kinerja tenaga kerja, Heijunka, Kaju Haikin.

Teknologi merupakan salah satu input yang dibutuhkan oleh industrial untuk memproduksi barang dan/atau jasa, disamping input lainnya seperti bahan mentah, tenaga kerja, informasi, dana dan energi. Perkembangan pengetahuan dan teknologi menjadikan dunia industri semakin marak dan kompetitif. Hanya in... (selengkapnya)

DESKRIPSI



Teknologi merupakan salah satu input yang dibutuhkan oleh industrial untuk memproduksi barang dan/atau jasa, disamping input lainnya seperti bahan mentah, tenaga kerja, informasi, dana dan energi. Perkembangan pengetahuan dan teknologi menjadikan dunia industri semakin marak dan kompetitif. Hanya industri yang memiliki inovasi dalam pengetahuan dan teknologi yang mampu bersaing di era yang sangat kompetitif ini.
Inovasi untuk memajukan industri dapat dilakukan dengan mengefisiensikan faktor-faktor produksi. Heijunka adalah salah satu metode yang biasa digunakan dalam usaha meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Penelitian ini dilaksanakan di Departement Paint shop sebuah perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan roda empat atau lebih. Indikator meningkatnya kinerja tenaga kerja pada penelitian ini adalah semakin optimalnya jumlah tenaga kerja dalam penerapan pola Heijunka. Dan untuk menentukan rata-rata waktu pengerjaan elemen kerja masing-masing operator digunakan metode Kaju Haikin. Dalam penelitian ini, jadwal produksi yang dibuat berdasarkan waktu pengerjaan yang tidak melebihi takt time.
Hasil penelitian menunjukkan pola Heijunka mampu meningkatkan kinerja tenaga kerja di Departement Paint Shop. Efisiensi tenaga kerja meningkat sebesar 7.96%, sebelum perbaikan sistem kerja sebesar 67.04% dan setelah perbaikan sistem kerja sebesar 75.00%. adapun penghitungan penghematan jumlah tenaga kerja sebesar 24%.